Saturday, July 14, 2018

Pakan Alternatif Belut yang Mudah Ditemukan dan Murah

pakah Anda sedang berbudidaya belut dan kebingungan harus memberi makan apa agar belut-belut yang Anda budidayakan tumbuh dengan baik? Sebenarnya, ada beberapa pakan alternatif belut yang bisa dengan mudah Anda temukan di lingkungan sekitar. Apa sajakah itu?
pakan alternatif belut
Foto: Google Image
Berikut ini beberapa pakan belut yang dapat digunakan, baik yang alami maupun yang buatan.
  1. Cacing tanah
Cacing tanah dapat diperoleh dengan mudah bagi Anda yang membudidayakan belut dan ingin mendapatkan pakan alami ini. Selain mudah didapatkan, pakan alami berupa cacing tanah ini juga mengandung gizi yang kaya protein. Dengan begitu, dapat dikatakan sebagai makanan belut terbaik yang berasal dari alam.
  1. Bekicot

Gizi yang ada pada bekicot juga baik untuk pertumbuhan belut yang dipelihara. Bekicot dapat dengan mudah Anda dapatkan di sekitar lingkungan Anda. Hewan ini adalah hewan sejenis siput, tetapi hidup di darat. Karena hidup di darat, orang tidak perlu basah-basahan untuk mendapatkan makanan belut alami yang satu ini.
  1. Keong mas atau keong sawah
Setelah bekicot, keong mas atau keong mas juga baik untuk dijadikan sebagai makanan belut yang dibudidayakan. Untuk dapat memberikan keong mas pada belut yang dipelihara, Anda dapat mencari keong mas ini di sawah, sungai, atau rawa-rawa. Keong mas atau keong sawah juga termasuk dalam kelompok makanan alami yang baik untuk perkembangan belut.
  1. Cacing sutera
Siapa yang tidak kenal dengan cacing sutera? Tentu hampir semua orang tahu jenis cacing yang satu ini. Cacing sutera juga baik untuk diberikan kepada belut yang Anda budidayakan. Ini karena cacing sutera memiliki kandungan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan belut.
  1. Kepiting air tawar
Untuk makanan belut yang kelima ini, yaitu kepiting air tawar, mungkin tidak perlu diberikan terlalu sering kepada belut yang dipelihara. Sebab, fungsi pemberian kepiting air tawar ini adalah untuk merangsang nafsu makan belut yang dibudidayakan. Kepiting air tawar biasa disebut dengan yuyu di tanah Jawa, yang tentunya dapat diperoleh di sekitar perairan air tawar.
  1. Pasta (pakan buatan)
Selain menggunakan beberapa makanan belut yang berasal dari alam, Anda dapat meramu pakan buatan yang disebut dengan pasta. Pasta ini diyakini dapat mempercepat pertumbuhan belut yang dibudidayakan. Pasta terbuat dari campuran beberapa bahan seperti daging, pelet ikan, dan tepung tapioka yang dicampur dengan air secukupnya.

Saturday, July 7, 2018

PENYEBAB DAN CARA MENGATASI BAU PADA KOLAM LELE

Kegiatan budidaya lele memiliki potensi besar untuk dijadikan bisnis yang menguntungkan selama pembudidaya dapat mengatasi hambatan dan masalah yang muncul, misalnya seperti bau pada kolam lele itu sendiri.
bau pada kolam lele
Foto: Dok. Pertanianku
Bau yang muncul akibat budidaya lele berbeda dengan bau yang diakibatkan dari budidaya jenis ikan lain. Air kolam budidaya lele cenderung lebih cepat kotor dan berbau. Bau dari air kolam budidaya lele sangatlah mengganggu, tidak hanya bagi pemilik kolam tetapi juga masyarakat atau tetangga sekitarnya.
Bahkan masyarakat ada yang sampai merasa jijik pada ikan lele karena habitat hidup lele yang kotor dan bau. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan manajemen kualitas air yang baik untuk menjaga kualitas air budidaya tetap baik dan tidak berbau.
Bau yang muncul pada air kolam budidaya lele disebabkan oleh pergantian air yang kurang teratur. Hal ini karena adanya kotoran dari sisa pakan dan hasil metabolisme ikan menumpuk serta mengendap di dasar kolam mengakibatkan bau. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan penggantian air secara berkala.
Pemberian pakan yang sesuai dosis perlu diperhitungkan sehingga pakan dapat termakan habis oleh ikan dan tidak tersisa di perairan. Lele umumnya memiliki nafsu makan yang tinggi sehingga pembudidaya sering memberi pakan dalam jumlah besar.
Namun, jika berlebihan lele dapat memuntahkan pakan yang ada di dalam perutnya, apalagi jika lele mengalami stres. Sisa pakan ini menjadi salah satu penyebab bau tidak sedap pada kolam.
Selain sisa pakan dan hasi metabolisme ikan, bahan organik yang mengendap seperti dedaunan sisa pakan atau sampah daun yang gugur jatuh ke dalam kolam juga dapat menjadi penyebab bau pada kolam lele. Lele secara alamiah bersifat karnivora atau cenderung memakan daging, tetapi dapat berubah menjadi omnivora atau pemakan segala.
Tak jarang pembudidaya memberikan pakan berupa dedaunan, tetapi nafsu makan lele terhadap pakan mentah seperti daun tidak terlalu besar. Untuk itu, pemberian pakan mentah sebaiknya tidak terlalu banyak. Sementara, untuk mencegah daun yang gugur jatuh ke kolam perlu dilakukan penutupan kolam, misalnya dengan pembuatan atap pada atas kolam atau lebih mudahnya dengan penutup berupa jaring. Selain menangani faktor yang menyebabkan bau pada air kolam budidaya, cara lain untuk mengatasi bau kolam, yaitu dengan menggunakan probiotik. Mikro-organisme yang terkandung dalam probiotik dapat berfungsi untuk menguraikan sisa pakan ikan yang ada di dalam air budidaya sehingga bau busuk yang menyengat dapat dicegah.
Penggunaan kucuran pada kolam lele juga dapat membantu mengurangi bau pada kolam lele. Kucuran air diperoleh dari luar ataupun dari dalam kolam dengan menggunakan pompa air. Cipratan air dari kucuran ini dapat membantu pelepasan amoniak yang terdapat dalam air budidaya. Selain itu, juga dapat meningkatkan kadar oksigen dalam air.