PENGAWETAN IKAN DENGAN SISTIM PENGASAPAN
Pengasapan Ikan
adalah merupakan cara yang digunakan
dalam usaha perikanan sebagai salah
satu cara dari
suatu proses yang bertujuan untuk
mengawetkan ikan. Usaha pengawetan ikan melaui sistim
pengasapan sebenarnya sudah cukup lama dengan berbagai bentuk
dan
ragamnya dan sudah dikenal oleh
masyarakat perikanan umumnya.
Untuk itu bagi anda sebagai pelaku utama dan pelaku usaha dibidang perikanan
khususnya yang melakukan kegiatan
pengolahan sebagai usaha
perbaikan mutu hasil
perikanan, maka bersama ini saya akan memberikan informasi pengetahuan soal pengawetan ikan dengan menggunakan asap sebagai Media pengawet dalam proses
Pengolahan perikanan. Usaha pengolahan melalui sistim
pengawetan yang dilakukan dengan cara pengasapan ini juga merupan sebagai
upaya alternatif untuk mengatasi
melimpahnya
produksi
perikanan, sehingga selain awet,
ikan akan tetap
terjaga kwalitas mutu dan menimbulkan kelezatan yang disukai
para
konsumen.
Cara pengawetan ikan
dengan proses
pengasapan ini sudah dikenal sejak lama.
Pengawetan Ikan dengan media asap
sebagai cara pengawetan ini
banyak
memberikan manfaat karena selain sebagai cara untuk mengawetkan ikan juga dapat
memberikan rasa dan warna pada ikan yang kita olah sehingga menimbulkan minat bagi
konsumen yang hoby dan suka dengan rasa Ikan yang lezat.
Praktek-praktek pengolahan dengan sistim pengasapan
memang sudah banyak
dilakukan secara komersial di beberapa
daerah di seluruh wilayah Indonesia, baik di
pulau jawa, sumatera, sulawesi
dll.
Prinsip
utama dalam pengawetan ikan
melalui Pengasapan adalah
sbb:
1. Unsur yang berperan adalah asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu.
2. Asap terdiri dari uap dan partikel
padatan yang berukuran kecil
3. Komposisi kimia asap;
Air, Aldehid, Asam asetat, Keton, Alkohol, Asam formiat,
Phenol dan karbohidrat.
4. Unsur kimia asap dapat berfungsi untuk
meningkatkan daya awet antara
lain:
a. Disinfektan yang menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri pembusuk yang terdapat dalam
tubuh ikan.
b. Pemberi warna pada tubuh ikan, sehingga ikan berwarna kuning keemasan dan dapat membangkitkan selera makan.
c.
Bahan pengawet, dapat mencegah terjadinya proses oksidasi lemak
pada ikan.
Dasar-dasar Pengawetan dengan sistim Pengasapan:
Pada
dasarnya, proses
pengasapan ikan
merupakan gabungan
aktivitas:
penggaraman, pengeringan, pemanasan dan pengasapan.
1. Penggaraman
Dalam pengawetan ikan yang dilakukan
melalui sistim
pengasapan penggunakan garam juga sangat dibutuhkan.
· Konsentrasi garam dan lamanya proses penggaraman tergantung pada selera konsumen dan jenis, ukuran dan tingkat kesegaran ikan.
· penggunaan garam Melalui tahap ini sangat dilakukan karena dapat memberikan keuntungan yaitu: Daging
ikan menjadi lebih kompak, Pertumbuhan bakteri pembusuk
dapat terhambat dan Rasa daging ikan jadi
lebih enak.
2. Pengeringan
· Proses pengeringan yang terjadi memungkinkan lapisan permukaan daging ikan menyerap asap.
3. Pemanasan
·
Panas yang tinggi dapat menghentikan kegiatan enzim perusak, menggumpalkan
protein dan menguapkan sebagian air dalam
tubuh ikan.
4. Pengasapan
· Pengasapan dapat membunuh bakteri, seperti juga pada proses
penggaraman.
· Daya awet ini
tergantung pada lama pengasapan dan volume asap.
Faktor yang
Mempengaruhi Proses Pengasapan Ikan
Tingkat keberhasilan proses pengasapan ikan tergantung pada tiga faktor yang saling berkaitan, yaitu:
1. Mutu dan volume asap
· Tergantung jenis
kayu yang digunakan, syarat kayu yang digunakan sebaiknya:
a. menggunakan kayu yang keras. b.
tidak mudah terbakar.
c. tidak memiliki getah.
d. dapat menghasilkan asap dalam jumlah banyak, dan dalam waktu yang lama.
· Jenis kayu yang digunakan,
mampu
menghasilkan asap dengan
kandungan
unsur
phenol
dan asam organiknya cukup tinggi.
· Jenis kayu yang umum digunakan adalah: Tempurung kelapa dan kayu yang
biasa kita gunakan utk masah, dan lainnya
2. Suhu dan kelembaban ruang pengasapan
· Ruang yang baik adalah yang memiliki suhu dan kelembaban rendah, sifat asap yang dihasilkan lebih ringan dan valumenya banyak, sehingga dapat melekat
pada tubuh ikan.
· Suhu ruang pengasapan tinggi, terjadi proses case hardening.
· Apabila kelembaban cukup rendah, proses penguapan cairan pada tubuh ikan
lebih cepat dan proses pengasapan lebih cepat, proses
pembusukan dan ketengikan dapat dihambat.
· Kondisi suhu dan kelembaban harus rendah dan konstan.
3. Sirkulasi
udara dalam ruang pengasapan
· Adanya sirkulasi, menjamin mutu ikan Asap lebih sempurna.
· Aliran asap akan berjalan dengan lancar dan kontinu, sehingga partikel
asap yang menempel
pada tubuh ikan semakin banyak dan merata.
Metode Pengasapan
Metode pengasapan terbagi menjadi empat, yaitu:
1. pengasapan
panas,
2. pengasapan
dingin,
3. pengasapan
listrik dan
4. asap cair.
1. Pengasapan panas (hot smoking)
· Ikan yang akan diasap diletakkan cukup dekat dengan sumber asap.
· Suhu tempat penyimpanan ikan dapat mencapai 100 0C
· Lama proses
pengasapan:
a. ikan kecil : 1 – 3 jam b.
ikan sedang : 4 – 7 jam
c. ikan
besar : 12- 24 jam
· Keuntungan:
a. proses
pengasapan dapat berlangsung dengan cepat.
b.
produk
yang dihasilkan dapat langsung dimakan.
· Kelemahan:
a.
Memungkinkan dapat terjadinya case hardening.
2. Pengasapan cair (liquid
smoking)
· Ikan direndam
pada cairan asap.
· Cairan asap diperoleh dari pengembunan asap hasil pembakaran.
· Proses
pengasapan dilakukan dengan cara
pemanggangan.
3. Pengasapan dingin
(cold
smoking).
· Ikan diletakkan agak jauh dari sumber panas
· Suhu tempat penyimpanan ikan tidak terlalu tinggi (30 – 60 0C)
· Lama proses penyimpanan dapat berlangsung selama beberapa hari sampai dua minggu, tergantung ukuran ikan
· Keuntungan: ikan lebih banyak menyerap partikel/unsur asap. Daging kering
karena banyak
cairan tubuh yang menguap.
· Kelemahan: ikan tidak seluruhnya matang, sehingga perlu diolah lebih lanjut.
4. Pengasapan listrik (electric smoking)
· Hampir sama dengan proses
pemanasan dingin, yaitu:
a. ikan diletakkan jauh dari sumber panas
b. perbedaannya,
pada
pengasapan listrik digunakan
muatan-muatan
listrik
untuk membantu melekatkan partikel asap ke tubuh ikan.
Tempat
Pengasapan
Tempat yang dipakai dan digunakan dalam kegiatan pengawetan ikan dengan
melalui pengasapan diharapkan memiliki persyaratan tertentu, antara lain:
1. Hendaknya terletak pada ruang/tempat yang dapat tutup rapat.
2. Ruang asap berbentuk kotak, drum, lemari atau kamar.
3. Di dalam
ruang penyimpanan terdapat rak atau tempat untuk menggantung ikan.
4. Sumber panas dapat dipindah-pindahkan.
5. Untuk kelancaran ventilasi
harus baik.
6. Ruang pengasapan terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
7. Untuk mengontrol suhu perlu dipasang termostat.
Pelaksanaan Proses Pengasapan Ikan
Langkah-langkah yang dilakukan selam proses pengasapan ikan
dapat mempengaruhi produk akhir, langkah pegerjaannya adalah sebagai berikut:
1. Alat-alat yang akan
digunakan adalah: Open,
letak bahan
bakar.
2. Persiapan:
· Memisahkan ikan berdasarkan jenis, ukuran dan tingkat kesegaran.
· Penyiangan,
dengan
cara membersihkan sisik,
insang dan
isi
perut, lalu dilakukan pencucian.
· Proses penggaraman, ikan ditaburi
garam
secara merata
dan
didiamkan beberapa waktu.
· Ikan ditiriskan
atau diangin-anginkan, sehingga menjadi kering.
· Ikan dimasukan ke dalam ruang penyimpanan.
3. Proses pengasapan
· Ikan diasapi dengan menggunakan metode tertentu.
· Lama proses pengasapan tergantung jenis, ukuran dan metode.
· Proses pengasapan dianggap selesai, bila ikan telah berubah warna menjadi kuning keemasan atau kuning kecoklatan.
4. Penyimpanan
ikan
· Ikan
asap segera dikonsumsi/diolah
lebih lanjut:
a. ikan disimpan di dalam
kotak.
b. ikan diletakkan ditempat yang tidak
terlalu panas.
· Ikan asap tidak segera dikonsumsi:
a. ikan hasil pengasapan diletakkan di ruang pendingin.
Prosedur
Pengasapan Ikan
1. Ikan dipisahkan berdasarkan:
· jenis
· ukuran
· tingkat kesegaran
2. Ikan dipisahkan berdasarkan:
· membersihkan isi perut
· membuang insang
· membuang isi perut
3. Proses penggaraman:
· ikan digarami secara merata
4. Proses pengeringan:
· ikan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
5. Metode Pengasapan:
· pengasapan panas
· pengasapan dingin
· pengasapan cair
· pengasapan listrik
6. Dari
beberapa yang sudah dilakukan sedemian rupa melalui prosedur diatas maka jadilah yang namanya ikan asap, bahkan ada juga yang menyebut Ikan salai.
Sumber: http://penyuluhpi.blogspot.com
No comments:
Post a Comment